Penampakan Terkini Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta
- ptsolidgoldberjang
- Feb 27, 2017
- 3 min read
PT Angkasa Pura (AP) II menargetkan pembangunan stasiun kereta Bandara Soekarno-Hatta dapat selesai pada akhir Maret 2017 | PT Solid Gold Berjangka

Seperti diketahui, pembangunan stasiun kereta api ini menghabiskan biaya kurang lebih sebesar Rp 160 milar dan sudah dibangun sejak Juni 2015. Stasiun kereta bandara ini dibangun untuk mendukung konektivitas transportasi darat di Jabodetabek menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Stasiun kereta bandara ini nanti akan memiliki kapasitas peron 2.000 penumpang dan kapasitas bangunan 1.500 penumpang, serta dilengkapi berbagai fasilitas seperti ticketing counter, public hall, tapping gate in, waiting lounge, commercial area, toilet, mushola, station headroom, konektivitas ke integrated building dan APMS station, dan sebagainya," ungkap Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, Sabtu (25/2/2017).
Untuk di bangunan gedung stasiun sendiri, masih terpasang beberapa alat konstruksi yang digunakan oleh para pekerja yang sedang terus menyelesaikan pembangunan. Para pekerja masih sibuk membenahi bangunan.
Sementara untuk bagian dalam gedung, kondisi di sana terlihat cukup luas dan besar untuk ukuran stasiun kereta api. Walaupun belum sepenuhnya rampung, namun sudah bisa terlihat kemewahan bertaraf internasional di sana. Eskalator untuk naik-turun lantai pun telah di sediakan di sana.
PT Angkasa Pura (AP) II menargetkan pembangunan stasiun kereta Bandara Soekarno-Hatta dapat selesai pada akhir Maret 2017. Pengerjaan konstruksinya kini telah mencapai lebih dari 85%.
Bandara yang memiliki luas lebih dari 8.000 meter persegi ini bakal bisa menampung hingga ribuan pengunjung, dengan berbagai fasilitas.
Dengan progres mencapai 85% itu, bangunan stasiun kereta Bandara Soekarno-Hatta telah terlihat wujudnya. Tampak bangunan gedung didominasi dengan warna oranye pada latar dinding luarnya.
Penampakan Terkini Proyek Skytrain Bandara Soekarno-Hatta | PT Solid Gold Berjangka
Lebih lanjut ia menjelaskan, tujuan dibangun skytrain ini ialah untuk mempermudah penumpang berpindah antar terminal, serta untuk menghubungkan setiap terminal ke stasiun kereta bandara. Selain itu penumpang juga dapat mempunyai kepastian waktu dalam menempuh jarak antar terminal.
Bahkan kata dia, pengunjung Bandara Soekarno-Hatta dapat dengan mudah mengetahui jadwal dari skytrain dengan menggunakan aplikasi Indonesia Airport yang dapat di akses melalui smartphone. Yang terpenting, penumpang pun dapat dengan gratis menggunakan moda transportasi antar terminal ini dengan cuma-cuma.
"Nanti (jadwal skytrain) bisa diakses di mobile apps Indonesia Airports. Masyarakat bisa menggunakan fasilitas ini semua dengan gratis," tutupnya.
Dengan ketinggian jalur sekitar 6-7 meter di atas jalan raya itu masih terus dikerjakan. Beberapa alat berat pun diturunkan dan siap merangkai jalur kereta tanpa awak tersebut.
Menurut Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, jalur tersebut nantinya akan dilewati oleh tiga unit trainset, dengan masing-masing trainset memiliki dua buah gerbong penumpang yang bisa berlari hingga 60 kilometer/jam.
"Skytrain ini dilengkapi sistem Automated Guideway Transit (AGT) dengan ban karet yang dilengkapi pengarah dan berpenggerak sendiri atau self propelled. Kecepatan operasi skytrain ini dapat mencapai 60 km/jam," kata dia kepada detikFinance, Sabtu (25/2/2017).
Pembangunan proyek infrasyruktur skytrain Bandara Soekarno-Hatta masih berjalan. PT Angkasa Pura (AP) II menargetkan pembangunan fase pertama selesai pada bulan Juni 2017.
Progres pengerjaan pembangunan Fase pertama atau lintasan kereta yang menghubungkan antara terminal 2 dan terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta itu telah mencapai 60%.
Dari pembangunan tersebut, tampak pilar atau tiang penyangga untuk rangkaian jalur elevated sudah kokoh berdiri. Walau belum sepenuhnya, namun beberapa jalan yang akan menjadi track kereta pun juga tampak sudah terpasang dan terhubung.
Pembangunan Skytrain Bandara Soekarno-Hatta Sudah 60% | PT Solid Gold Berjangka
"Skytrain beroperasi penuh dengan 3 trainset berkapasitas (total) 528 orang, yang menghubungkan T1, T2, T3, dan integrated building yang di dalamya ada stasiun kereta Bandara Soekarno-Hatta," tutupnya.
Ia pun menjelaskan, fasilitas skytrain dibangun untuk memudahkan pengunjung Bandara Soekarno-Hatta untuk berpindah dari satu terminal ke terminal lainnya dengan mudah dan cepat.
"Tujuan dibangun skytrain adalah untuk mempermudah penumpang berpindah antar terminal, serta untuk menghubungkan setiap terminal ke stasiun kereta bandara. Selain itu penumpang juga dapat mempunyai kepastian waktu," jelas dia.
Pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur skytrain Bandara Soekarno-Hatta terus berjalan. PT Angkasa Pura (AP) II masih berfokus mengerjakan lintasan Fase pertama.
Menurut Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, pengerjaan proyek infrastruktur lintasan Fase pertama itu sudah mencapai sekitar 60%.
"Itu penyiapan guide rail-nya. Boleh dibilang progress total untuk lintasan 1 sudah 60%" ungkap Awaluddin kepada detikFinance, Sabtu (25/2/2017).
Ia mengatakan, lintasan Fase 1 yang merupakan penghubung dari terminal 2 ke terminal 3, dan sebaliknya ini berupa Automated People Mover System (APMS) ini merupakan moda transportasi antar terminal berbasis kereta tanpa pengemudi (driverless).
Comments